43 Ton Hidrogen Besutan PLN Bisa Dipakai 147 Mobil
(GHP) pertama pada tempat Indonesia terletak pada kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang, Pluit, Jakarta diklaim sanggup memproduksi 51 ton hidrogen per tahun.
Dari total produksi hidrogen 51 ton per tahun, sebesar 43 ton dapat dimanfaatkan untuk 147 mobil yang digunakan dimaksud menempuh jarak 100 km setiap hari.
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN mengatakan di area tempat masa depan transportasi tidaklah hanya saja sekali bergerak ke arah listrik, namun ke arah hidrogen. PLN pun menggalang dua sektor penunjang mobil ramah lingkungan itu.
“Jika saat ini emisi 10 kilometer kendaraan BBM sebesar 2,4 kg CO2, maka dengan menggunakan ‘green hydrogen’ yang dimaksud hal tersebut emisinya 0, artinya dapat menghindarkan emisi sebesar 1.920 ton CO2e per tahun,” kata Darmawan mengutip Antara, Kamis (12/10).
Green hydrogen dari energi baru terbarukan yang mana mana jika digunakan belaka mengeluarkan uap air serta tiada meninggalkan residu pada udara atau menambah emisi karbon gas rumah kaca.
GHP besutan PLN Nusantara Power diproduksi dengan menggunakan sumber dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang mana terdapat di area area area PLTGU Muara Karang. Selain dihasilkan dari PLTS yang mana itu terpasang, hidrogen hijau ini berasal dari pembelian Renewable Energy Certificate (REC) yang mana mana berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang.
Darmawan menjelaskan GHP ini merupakan hasil inovasi yang tersebut hal tersebut terus dijalankan PLN dalam menjawab tantangan transisi energi. Salah satu kegunaan hidrogen adalah untuk materi bakar kendaraan, sektor industri, seperti pembuatan baja, produksi beton, pembuatan unsur kimia, kemudian pupuk.
Pemanfaatan hidrogen hijau ini juga untuk menjawab tantangan di tempat tempat berbagai sektor industri yang digunakan yang sulit dielektrifikasi seperti industri baja, penerbangan, kendaraan berat, lalu juga perkapalan.
“GHP di dalam area UP Muara Karang ini adalah sebuah ‘starting point’. Ke depan, kami berencana untuk mereplikasi ke pembangkit PLN Nusantara Power yang digunakan mempunyai ‘hydrogen plant’ di tempat area Pulau Jawa sehingga prospek yang digunakan digunakan dihasilkan akan mencapai sekitar 150 ton per tahun,” ujar Ruly Firmansyah, Direktur Utama PLN Nusantara Power.