BOB Kemenparekraf: Kekuatan pariwisata Jateng dan juga DIY di tempat kebudayaan

BOB Kemenparekraf: Kekuatan pariwisata Jateng dan DIY di kebudayaan

kita harus terus menjaga mempertahankan kebudayaan, tak semata-mata belaka untuk kepariwisataan, tetapi bagaimana mempertahankan kehidupan

Temanggung – Kekuatan pariwisata di tempat dalam Provinsi Jawa Tengah (Jateng) serta Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ada dalam area kebudayaan, kata Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BOB) Kementerian Pariwisata kemudian Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Agustin Peranginangin.

"Oleh sebab itu kita harus terus menjaga mempertahankan kebudayaan, tidaklah semata-mata untuk kepariwisataan, tetapi bagaimana mempertahankan kehidupan," kata Agustin dalam Temanggung, Jawa Tengah, Minggu.

Ia menyampaikan hal yang mana usai menghadiri Merti Tirta Amerta Bhumi lalu Kirab Budaya di tempat dalam kawasan Situs Liyangan, Desa Purbosari  Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung.

Agustin Peranginangin berharap kemeriahan kegiatan ini, pada tahun 2024 juga berikutnya sanggup tambahan lanjut meriah, sanggup ada sinergi, kolaborasi, juga harmoni program antardesa.

"Jadi antardesa di area tempat sekitar di area tempat ini mampu jadi diatur jadwalnya juga tak belaka kegiatan tunggal seperti ini," katanya.

Menurut dia, kalau seperti ini yang tersebut dimaksud dari luar Temanggung kurang tahu bahwa kemarin sudah ada kegiatan beberapa hari, maka kalau dari awal sudah direncanakan sanggup jadi didesain sejak awal. Ada kegiatan sisipan misalnya buat camp malam Minggu.

Kegiatan hal yang disebut mampu menghadirkan tamu dari Semarang, Solo juga sebagainya sehingga kegiatan ini bukan ada hanya sekali sekali dikonsumsi oleh rakyat Temanggung tetapi juga dihadiri oleh rakyat luas.

Di sisi lain, katanya, Kemenparekraf ditugaskan oleh pemerintah untuk menyokong pergerakan kepariwisataan.

"Untuk Jateng cuma di dalam dalam tahun 2023 ini 237 jt pergerakan, maka sekali lagi kami sampaikan kegiatan ini mampu jadi dikemas tambahan banyak apik, contoh mungkin tamu yang dimaksud dari luar bingung, kenapa ada empat penari wanita tadi membawa air dengan warna baju yang digunakan berbeda, ternyata itu melambangkan empat hawa nafsu," katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan serta Pariwisata Kabupaten Temanggung Hendra Sumaryana menyampaikan Pemkab Temanggung berterima kasih kepada kepala desa juga seluruh rakyat Purbosari bahwa kegiatan ini luar biasa.

"Pemkab menganggap bahwa kegiatan ini adalah aset yang tersebut itu luar biasa sehingga kami memberikan apresiasi yang itu setinggi-tingginya pada seluruh warga Purbosari.

Ia berharap ke depan bahwa kegiatan ini bukan seremoni saja, sebab kegiatan ini mengandung makna yang tersebut dimaksud luar biasa bagaimana menjaga air, menjaga lingkungan untuk meyakinkan kehidupan berlangsung sebaik-baiknya sehingga diberi simbol-simbol gunungan yang mana digunakan merupakan hasil pertanian.

Hendra menegaskan Pemkab Temanggung bangga terhadap kegiatan ini kemudian berharap ke depan kegiatan ini dapat lebih tinggi besar besar lagi kemudian mampu memberikan efek sektor dunia usaha kemudian juga kesejahteraan masyarakat. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *